Memutar Kenangan (1)
2020.01.01
Sudah hampir tiga tahun lamanya tidak menulis di blog
rupanya. Kalau menurut lagu yang sempet ngetren beberapa waktu yang lalu di
media sosial sih, entah apa yang
merasukimu. Setelah dipikir-pikir pula, ternyata sudah bertahun-tahun juga sudah
meninggalkan dunia tulis menulis.
Omong-omong, sungguh tidak terasa waktu berjalan sedemikian
rupanya. Blog ini sudah berumur satu dekade! Keren sekali. Sedemikian rupa
merekam jejak hidup saat masih mengenakan seragam putih biru hingga putih
abu-abu. Time flies.
Jadi secara tiba-tiba saja, merindukan kegiatan tulis
menulis yang sesungguhnya sempat menjadi hal yang ditekuni dahulu kala.
Sekarang sih lebih sibuk rebahan, rebahan, rebahan, dan scroll timeline twitter. Tidak produktif. Tapi sebenarnya,
sekarang juga masih melakukan kegiatan menumpahkan pikiran dalam bentuk tulisan
sih. Hanya saja dituangkan dalam bentuk tweet
dengan kata-kata yang terbatas, itupun juga di akun privat pribadi (sebut saja
akun sampah otak). Kalau iseng dibaca-baca, lebih mendekati rangkaian kata-kata
umpatan kepada hidup daripada tulisan random
sih, sama aja ya. [insert emoji senyum terbalik]
Dan... untuk mengenang kembali blog ini, mungkin akan
menulis sedikit-sedikit. Mungkin di mulai dengan sedikit menyeritakan singkat kehidupan setelah postingan terakhir di sini. Yaaaa, walau
sebenarnya tidak ada sesuatu yang spesial dalam tiga tahun ini, percayalah,
tapi apa salahnya mengenang sekaligus untuk merenung.
Tahun 2017 bulan Mei, pertama kalinya liburan ke Bandung,
sendiri. Walau tidak berjalan sesuai itinerary,
tapi sudah cukup puas untuk tahu sedikit tentang kota impian semasa sekolah
ini. Fast forward. Menjalani
kehidupan KKN di Sukabumi selama 2 bulan, Juli dan Agustus. Sesungguhnya sudah
menyiapkan draft tentang kehidupan
KKN dan liburannya di Ujung Genteng, tapi tidak selesai. Dan tidak ada rencana
untuk menyelesaikannya pula sih, sebenernya. Fast forward. Usai KKN, menjalani kehidupan magang selama 3 bulan
di Bandara Juanda, Surabaya, sebagai customer
service center. Pekerjaan yang cukup monoton, sesungguhnya. Sehari-hari
hanya melayani pertanyaan dan informasi, kadang berkeliling terminal bandara.
Tahun 2018, memasuki semester 7 di mana berekspektasi untuk
bisa segera merampungkan tugas akhir. Mulailah mencari objek dan fokus
penelitian, kemudian menggarap dan mengajukan proposal skripsi. Namun, sayang
seribu sayang, ternyata tidak semulus itu ferguso.
Di tengah-tengah kebingungan dengan judul proposal skripsi, mengajukan diri
untuk magang kerja di salah satu start-up
di IA (Innovative Academy) UGM selama 3 bulan. Senangnya di sana, bisa bertemu
dengan kawan-kawan (atau adek-adek) baru, jadi ada teman mengobrol dan tertawa
bersama. Setelah itu, kerja part-time juga
jadi resepsionis di salah satu hostel di daerah Malioboro selama 5 bulan. Dua
kegiatan sekaligus yang sempat overlap di
tambah pindah kos di tengah kota, alhasil revisi judul proposal
tersendat-sendat. Belum lagi dengan drama menunggu pengumumannya yang sedikit
memakan waktu karena prodi sedang sibuk pindahan ruang dan akreditasi. Setengah tahun pertama di 2018 pokoknya benar-benar menguras tenaga dan pikiran, belum lagi suka sedikit galau ketika mengingat kehidupan pertemanan sudah mulai terprotoli karena kesibukan masing-masing.
Kemudian, di pertengahan bulan Juli tahun 2018, ikut andil sebagai volunteer di acara Festival Kesenian
Yogyakarta 30! Kedengerannya remeh banget, tapi sebagai anak yang tidak nyeni,
bukan cah event, dan hanya jago kandang, bisa turut serta di sini sangat
menyenangkan sekali! Sungguh, itu dua minggu yang sangat menyenangkan, walaupun
melelahkan juga. Oh iya, usai menyelesaikan kontrak part-time, karena suka mengepoin temen yang kerja jadi asisten
admin di prodi baru, akhirnya diminta untuk menggantikan dia. Sedikit gila
sebenernya, mengingat termasuk anak yang kurang aktif dalam dunia perakademikan
dan tidak eksis di prodi. Tapi muncul pikiran, hmm mungkin saja bisa membantu
jalannya skripsi saya, akhirnya meng-iyakan. Akhirnya kerja jadi admin prodi
selama 6 bulan, jam kerjanya tidak memakan waktu, hanya 4 jam sehari meski
kadang bisa 5-6 jam juga sih. Kerjaannya juga tidak berat, kadang diminta
tolong dosen atau admin departemen, pergi ke akademik untuk mengurus berkas,
jadi informannya mahasiswa, dan sebaiknya. Plus
point-nya, jadi kenal teman-teman lagi, dari kakak tingkat sampai adek
tingkat, terus bisa ngobrol santai sama dosen, meski tetep takut bimbingan. Oh
iya, saat ini juga akhirnya sudah di-acc judul
skripsi (meski setelah itu direvisi kembali) dan dapat dosen pembimbing. Tahun
2018 ditutup dengan nonton konser DAY6 dan keliling Jakarta setengah hari! SENANG SEKALI bold capslock underline akhirnya bisa bertemu idola setelah vakum dari gemerlap dunia fangirl cukup lama, lalu berkesempatan naik KRL dan TransJakarta dengan damai karena weekend tidak ramai :')
Since 2019 is a fresh year to remember, so I decided to make a different post about it! It will be a long-ass-post that I have ever written, lol.
Comments