Laptopku

 
Laptopku sedang terkena virus.
 
Omong-omong tentang virus, rasa-rasanya sekarang kalau mendengarkan kata virus yang teringat hanyalah virus yang sekarang sedang marak berada di sekitar kita. Sampai lupa kalau perangkat elektronik semenjak dahulu kala sudah tidak asing dengan kata virus.

Awalnya aku sempat merutuki kang servis karena mengira hasil dari install ulang Windows di laptopku ini menjadi penyebab munculnya virus yang membuat beberapa file-file tidak terbuka. Tapi ternyata setelah diingat-ingat, malam saat laptopku tiba-tiba mati dan mengalami blue screen hal ini terjadi karena akal-akalanku yang mengunduh software secara illegal untuk menyelesaikan tugas editing.. Mungkin software sialan itu yang ternyata membawa masuk virus ke laptop. Menyebalkan.

Karena virus sialan ini, aku terpaksa membongkar setiap file yang ada di folder. Menghapus satu persatu file dan folder yang terkena virus, memindahkan data-data yang sekiranya penting sampai saat ini ke tempat penyimpanan baru. Aku sudah menggunakan laptop ini semenjak awal masuk kuliah, sehingga tidak heran lebih banyak file yang berhubungan dengan dunia perkuliahan daripada tentang pekerjaan. Data-data itu mungkin bagiku sekarang sudah tidak penting, tapi entah kenapa hanya dengan melihat nama dari setiap file ataupun folder mampu membawaku kepada memori-memori pada kala itu. 

Ketika melihat file tugas, aku teringat bagaimana dulu penuh perjuangan mencari data untuk tugas tersebut. Ketika melihat folder yang berisi file titipan teman, aku teringat kalau dulu pernah meminjam flashdisk teman dan memindahkan datanya ke laptopku. Ketika melihat file editan foto, teringat saat aku gemar bermain Adobe Photoshop untuk sekedar mengedit tidak jelas. Bahkan ketika melihat file tentang Korea, aku teringat bagaimana perjuangannya dulu untuk mengunduh semua video-video ini—berbeda dengan sekarang yang lebih mengandalkan streaming online.

Tidak hanya itu saja, hal ini membuatku teringat tentang bagaimana laptop ini telah menemani kehidupanku selama berkuliah. Tidak sengaja keyboardnya ketumpahan kuah sarden karena aku makan sambil menonton video. Ketika aku berusaha sepik-sepik kepada seseorang dengan dalih meminta tolong install ulang Windows. Bagaimana aku kuliah membawa keyboard eksternal karena keyboard bawaannya sedang error tapi belum ada ongkos untuk servis. Begitu banyak memori dan cerita-cerita di balik penggunaan perangkat elektronikku yang sudah usang ini.

Mungkin sudah waktunya aku mengganti laptop. Seakan pertanda aku juga harus membuka lembar baru.
 
Dan ketika aku menekan tombol delete dan file-file tersebut hilang secara permanen dari laptopku, seakan semudah itu memori-memori itu perlahan sirna dari penyimpanan di otak.
 
Ya, semoga saja semudah itu.

Comments

Popular Posts